Langsung ke konten utama

KENAPA KITA HARUS BERINVESTASI...............???? (Belajar dari Petani)

Belajar dari petani yang menanam padi di sawah, banyak yang dapat kita renungkan dan kita terpakan dalam kehidupan kita.

Saat persiapan menggarap sawah, yang pertama dilakukan seorang petani adalah mencari air (sawah yang wajar). Berapa kali kita dengar tentang "panasnya" mencari air. Berebut satu dengan yang lainnya sering kali bertengkar adu fisik bahkan pernah ada yang kena sabetan sabit. Ibarat kata saat mencarai air, petani melakukan usaha terbaiknya untuk mendapatkannya.
Setelah mendapat air, ternyata proses ini masih sangat jauh dari hasil yang dicita-citakan, yakni panen. Setelah sawah diairi, kemudian sawah dijangkul atau di bajak dulu. Petani kalau tidak mau mengeluarkan uangnya ya harus mencangkul sendiri. Tapi kalau tidak mengeluarkan uang, pastinya akan lebih lama menanam padnya karena harus mencangkul dalam waktu yang tidak sedikit. Ibarat kata ini adalah investasi yang kedua. Di sini pun hasil belum kelihatan.


Setelah proses pencangkulan atau pembajakan, petani harus menyiapkan bibit padinya. Menyemai atau membeli bibit padi, kedua-duanya memang harus keluarkan uang. Tidak bisa tidak petani harus berinvestasi lagi.
Setelah bibit siap, kalau tidak mau repot dan menghabiskan tenaga, petani harus menggunakan jasa orang lain untuk menanam padi. Jasa tanam padipun tidak gratis, atau harus bayar dengan mengeluarkan uang. Sudah berapa investasi yang dikeluarkan oleh petani untuk sebuah hasil yang diyakininya?. 

Apakah ini investasi yang terakhir? Belum. Apakah panen sudah bisa diperkirakan hasilnya? Belum juga. Prosesnya masih panjang. Apakah petani sudah menyerah karena  banyak yang dikelurkan untuk  diinvestasikan? Tidak. Kenapa petani masih mau berinvestasi lagi? Ya karena yakin akan hasilnya nanti. Padahalkan petani itu nggak tahu hasilnya nanti seperti apa. Petani hanya bisa membayangkan kalau hasilnya nanti baik.

Setelah tanam bibit, beberapa hari kemudian petani harus menyiangi rumput yang tumbuh bersama pohon padi. Beberapa hari setelahnya, petani lagi-lagi harus mengeluarkan uangnya untuk membeli pupuk. Tentu saja dalam pemikiranya, kalau tidak dipupuk hasilnya akan jelek. Apakah setelah dipupuk ada jaminan hasilnya akan baik? Belum tentu juga. Tapi kenapa petani melakukannya? Tentu keyakinan yang membuat dia melakukan.

Apakah setelah pemupukan sudah selesai? Ternyata setelah pemupukan bahkan meskipun padi sudah mulai menguning  tidak ada yang berani menjamin hasil panen padi akan baik. Betapa tidak, rintangan masih akan ada. Hama padi, angin beliung masih bisa menghancurkan harapan petani.

Dan benar saja padi itu kini diserang hama. Al hasil petani tidak dapat memanen padinya. Investasi yang dilakukan selama ini sia-sia.
Mungkin kita akan katakan, sudahlah nggak usah berinvestasi lagi kalau tidak ada hasilnya seperti ini.
Tapi apakah petani putus asa, karena tidak berhasil dalam menanam padi.
Ternyata tidak. Hebatnya petani disini. Meski musim ini petani tidak panen, tapi keyakinannya tidak goyah, tidak luntur dan tetap bersemangat untuk berinvestasi dengan menanam padi di musim berikutnya.

Nah sekarang bagaimana dengan kita? Masihkan akan berinvestasi untuk yang kita yakini keberhasilannya? Atau nunggu hasilnya dulu baru berinvestasi? Keberhasilan ditangan anda...................

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Heritage Premium Bugisan

Perumahan Premium di tengah Kota Jogja dengan harga Grosir Dapatkan segera

Jadah Tempe