Langsung ke konten utama

GIRIKARTA CITY SEBUAH KOTA MANDIRI

Dulu orang tidak melirik yang namanya BSD Serpong karena jauh dari jakarta. Sekarang harganya bikin merinding karena sangat tinggi.

Hal yang sama dengan adanya Girikarta City di kulon progo DIY. Iya sih jaraknya 20km dr Jogja kota, 20 km dari Bandara NYIA( New Yogyakarta International Airport ) tapi bisa dibayangkan 4 tahun kedepan disaat jalan bedah menoreh jadi dan bisa dilalui. Jalan Outer Ringroad Jogja yang juga selesai dibangun. Bahkan jalan Tol Bawen Jogja yang sudah beroperasi karena kabar terbaru pemimpin Jogja sudah setuju dengan adanya Tol.

*95 juta itu cuma bisa bangun rumahnya sedangkan bonusnya tanah kurang apalagi coba harga yang aturan 200juta kita berikan esklusif untuk 20 orang pertama yang ingin investasi di Girikarta City dengan ukuran type 36/72. Bahkan yang hafidz Qur'an pun bisa memiliki huniannya dengan gratis hanya tinggal bawa keluarga dan perabot rumah tangga*.

Masih numpang mertua atau orang tua tetapi sudah berpenghasilan sangat cocok tinggal di Girikarta City. Apalagi seumur umur masih kontrak rumah sudah saatnya miliki rumah dengan fasilitas lengkap seperti sekolahan, rumah sakit, arena berkuda dan panahan, waterpark, club house, wisata kuliner tepi sungai, pusat perbelanjaan, banyak masjid, rumah Tahfiz yang bisa mengantarkan putra putri bapak ibu menjadi bisa baca tulis Al-Qur'an, dll.

Semua hadir di kota satelit di Kulonprogo DIY.
Suasana yang nyaman, tenang serta asri alamnya. Memberikan kehidupan yang baru dalam sejarah bagi yang menempatinya. Jauh dari hiruk pikuk perkotaan yang sudah mulai macet.

Siapa aja bisa memiliki hunian di *Girikarta City*
Dengan berbagai type hunian ada 36/72, 36/78, 54/84, 72/100,105/100, dan Ruko.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Heritage Premium Bugisan

Perumahan Premium di tengah Kota Jogja dengan harga Grosir Dapatkan segera

KENAPA KITA HARUS BERINVESTASI...............???? (Belajar dari Petani)

Belajar dari petani yang menanam padi di sawah, banyak yang dapat kita renungkan dan kita terpakan dalam kehidupan kita. Saat persiapan menggarap sawah, yang pertama dilakukan seorang petani adalah mencari air (sawah yang wajar). Berapa kali kita dengar tentang "panasnya" mencari air. Berebut satu dengan yang lainnya sering kali bertengkar adu fisik bahkan pernah ada yang kena sabetan sabit. Ibarat kata saat mencarai air, petani melakukan usaha terbaiknya untuk mendapatkannya. Setelah mendapat air, ternyata proses ini masih sangat jauh dari hasil yang dicita-citakan, yakni panen. Setelah sawah diairi, kemudian sawah dijangkul atau di bajak dulu. Petani kalau tidak mau mengeluarkan uangnya ya harus mencangkul sendiri. Tapi kalau tidak mengeluarkan uang, pastinya akan lebih lama menanam padnya karena harus mencangkul dalam waktu yang tidak sedikit. Ibarat kata ini adalah investasi yang kedua. Di sini pun hasil belum kelihatan.